JABAR EKSPRES – Polresta Bandung berhasil mengamankan 17 remaja yang mengganggu ketertiban umum di Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sebanyak 17 remaja berhasil diamankan Polresta Bandung pada hari Kamis, 20 April 2024 sekira pukul 20.00 WIB.
“Kami amankan sebanyak 17 orang dan semuanya rata-rata masih dibawah umur,” ujar Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo saat konferensi pers, Jumat, 21 April 2023.
BACA JUGA: Polresta Bandung Sarankan Menitipkan Kendaraan Di Kantor Polisi Saat Mudik Lebaran
Kusworo menjelaskan bahwa awalnya 17 remaja tersebut diamankan ketika mereka sedang berkendara dan ugal-ugalan sehingga mengganggu ketertiban umum.
Namun pada saat bersamaan, anggota Polresta Bandung sedang melakukan patroli malam dan mendapatkan informasi bahwa ada sekelompok remaja yang sedang ugal-ugalan.
“Pada saat anggota kami patroli, ada informasi bahwa sekelompok remaja ini mengemudikan sepeda motornya secara ugal-ugalan dan langsung kita telusuri dan akhirnya berhasil diamankan,” katanya.
Selain itu, Kusworo menyebut sekelompok remaja tersebut tak hanya ugal-ugalan, mereka juga membawa beberapa bendera hitam serta minuman keras.
“Belasan remaja tersebut juga sembari mengibar-ngibarkan bendera yang bertuliskan Black Fight. Selain itu, saat diamankan petugas didapati minuman keras jenis ciu dan petasan,” jelasnya.
Kusworo menambahkan jika sekelompok remaja itu merupakan salah satu anggota geng motor.
Ia sangat menyesalkan atas aksi yang dilakukan oleh 17 remaja tersebut, mengingat rata-rata usia mereka masih sekolah.
“Mereka salah satu geng motor juga. Dan aksi yang dilakukan para remaja yang rata-rata masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini bisa menyebabkan kecelakaan dan juga bisa menimbulkan tawuran,” tambahnya.
Meski begitu, aksi sekelompok remaja ini juga bisa memicu perkelahian antar kelompok mengingat mereka berkendaraan sambil ugal-ugalan dan membahayakan yang pengendara lainnya.
“Seandainya bertemu dengan komunitas lain, nanti bisa menyebabkan tawuran atau perkelahian antar kelompok. Oleh karenanya, Alhamdulilah kita bisa amankan 17 orang beserta motornya,” ujar Kusworo.
Demi memberikan efek jera, pihaknya pun memanggil seluruh orang tua untuk melihat dan mendengarkan langsung alasan dari para anak-anaknya.
Selain itu, belasan remaja tersebut juga dibawa ke sel tahanan untuk melihat langsung dan bagaimana rasanya nanti apabila berada di dalam sel.